Aspek Kebahasaan
Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan didapat dari tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud "untuk menerima, menyerah atau tunduk." Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam..."[7] Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."[8] Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.[9]
Secara etimologis kata Islam diturunkan dari akar yang sama dengan kata salām yang berarti “damai”. Kata 'Muslim' (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan kata Islām, kata tersebut berarti “orang yang berserah diri kepada Allah" dalam bahasa Indonesia.
Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur'an kepada Muhammad, Penutup segala Nabi Allah (khataman-nabiyyin), dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (kata dan amalan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam.[10] Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai pembaharu dari keimanan monoteistik dari Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi lainnya (untuk lebih lanjutnya, silakan baca artikel mengenai Para nabi dan rasul dalam Islam). Tradisi Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks atau memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[11]
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman dalam suatu ayat.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil, dan suhuf atau lembaran Ibrahim) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya [12]. Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam juga percaya bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah agama tauhid, dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan maka menjadikannya seorang muslim.[13][14] Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.
Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah (15%). Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[15] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.[16]
Lima Rukun Islam
Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang Lima Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[17] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.[18]
Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:
- Mengucap dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
- Mendirikan shalat wajib lima kali sehari.
- Berpuasa pada bulan Ramadhan.
- Membayar zakat.
- Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Enam Rukun Iman
Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada malaikat Allah
- Iman kepada kitab-kitab Allah (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur, suhuf Ibrahim)
- Iman kepada nabi dan rasul Allah
- Iman kepada hari kiamat
- Iman kepada qada dan qadar
Doktrin Islam
Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah (15%). Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebahagian besar Afrika dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[19] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, adalah negara Muslim terbesar berdasarkan populasinya.[20]
Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak. Doktrin antara Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait (keluarga keturunan Muhammad). Namun secara umum, baik Sunni maupun Syi'ah percaya pada rukun Islam dan rukun iman walaupun dengan terminologi yang berbeda.
Allah
Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid-kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Allāh; kebanyakan ilmuwan percaya kata Allah didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh ' (dewa, bentuk maskulin), bermaksud "Tuhan" (al-ilāh '), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari Arami Alāhā.[21] Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:
“ | لا إله إلا الله محمد رسول الله Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah | ” |
Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
- Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
- Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
- dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an dikatakan:
- "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat". (Asy-Syu'ara' [42]:11)
Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :
- "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku". (Ta Ha [20]:14)
Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
Mengutip al-Qur'an, An-Nisa' [4]:71:
- "Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara".
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' [42]:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini, pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[22]
Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara menghitung).[23] Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).
Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun hasil usaha mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
Nabi Muhammad
Muhammad (570-632) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.
Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua Islam setelah Al Qur'an.
Sejarah
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menjadikan satu antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka'bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.
Masa awal
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam. Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.
Khalifah Rasyidin
Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang baik diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.
Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah", atau terkadang "amirul mukminin", "sultan", dan sebagainya. Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah.
Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk "kesultanan"; misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia. Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I. Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.
Demografi
Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh. Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. [1]. Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim [2]. Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat. [3]
Tempat ibadah
Rumah ibadat umat Muslim disebut masjid atau mesjid. Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid antara lain shalat berjama'ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar mengaji (membaca Al-Qur'an) dan lain sebagainya.
Lihat pula
- Agama & Din
- Ar-Rabb , Al-Malik , Ilah
- Asma'ul Husna
- Bersuci dari hadas
- Cendekiawan Muslim
- Daftar topik agama Islam
- Hari Asyura
- Hidayatullah
- Isra' Mi'raj
- Jihad
- Kemurtadan
- Nabi Islam
- Perbankan syariah
- Puasa (Islam)
- Rasulullah
- Seni rupa Islam
- Shiratal Mustaqim
- Sunni & Syi'ah
- Ulama
- Waktu haram puasa
- Salafus Shalih
Topik Islam | |
Akidah | Haji | Puasa | Syahadat | Shalat | Zakat | Tauhid |
---|---|
Tokoh Islam | Muhammad | Nabi-nabi | Ahlul Bait | Sahabat |
Teks dan peraturan | Al Qur'an | Fiqih | Hadist | Kalam | Sirah | Syari'ah |
Aliran | Sunni: Hanafi, Hambali, Maliki, Syafi'i | Syi'ah: Dua Belas Imam, Ismailiyah, Zaidiyah | Lain-lain: Ibadi, Khawarij, Murji'ah, Mu'taziliyah |
Gerakan Islam | Hizbut Tahrir | Ikhwanul Muslimin | Sufisme | Wahhabi | Salafiyah |
Negara Islam | di Afrika: Aljazair, Chad, Djibouti, Guinea, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Mesir, Nigeria, Sahara, Somalia, Senegal, Sudan, Tunisia | di Asia: Afganistan, Arab Saudi, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Brunei, Indonesia, Irak, Iran, Kirgizstan, Kuwait, Malaysia, Maladewa, Lebanon, Oman, Pakistan, Suriah, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Uni Emirat Arab | di Eropa: Albania, Bosnia-Herzegovina, Kosovo, Turki |
Lainnya | Indeks artikel tentang Islam |
Catatan Kaki
- ^ Islam Basics: About Islam and American Muslim, Council on American-Islamic Relations (CAIR), Copyright © 2007.
- ^ Religions & Ethics: Islam at a glance, BBC - homepage, © MMVII.
- ^ Major Religions of the World—Ranked by Number of Adherents. (HTML) Diakses pada 3 Juli 2007
- ^ USC-MSA Compendium of Muslim Texts
- ^ L. Gardet; J. Jomier "Islam". Encyclopaedia of Islam Online. Retrieved on 2007-05-02.
- ^ Lane's lexicon. Diakses pada 3 Juli 2007
- ^ Al-Qur'an 6:125, Al-Qur'an 61:7, Al-Qur'an 39:22
- ^ Al-Qur'an 5:3, Al-Qur'an 3:19, Al-Qur'an 3:83
- ^ Lihat:
- Al-Qur'an 9:74, Al-Qur'an 49:14
- L. Gardet; J. Jomier "Islam". Encyclopaedia of Islam Online. Retrieved on 2007-05-02.
- ^ Lihat:
- Esposito (1996), p.41
- Ghamidi (2001): Sources of Islam
- ^ Lihat:
- Accad (2003):According to Ibn Taymiya, although only some Muslims accept the textual veracity of the entire Bible, most Muslims will grant the veracity of most of it.
- Esposito (1998), pp.6,12
- Esposito (2002b), pp.4–5
- F. E. Peters (2003), p.9
- F. Buhl; A. T. Welch "Muhammad". Encyclopedia of Islam Online. Retrieved on 2007-05-02.
- Hava Lazarus-Yafeh "Tahrif". Encyclopedia of Islam Online. Retrieved on 2007-05-02.
- ^ Lihat:
- ^ Lihat:
- ^ Surah Yunus 10:72 "...dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (Muslim)."
- ^ Lihat:
- Esposito (2002b), p.21
- Esposito (2004), pp.2,43
- ^ Lihat Demografi Islam
- ^ Esposito (2002b), p.17
- ^ Lihat:
- Esposito (2002b), pp.111,112,118
- "Shari'ah". Encyclopaedia Britannica Online. Retrieved on 2007-05-02.
- ^ Lihat:
- Esposito (2002b), p.21
- Esposito (2004), pp.2,43
- ^ Lihat [[Demografi Islam|]]
- ^ Lihat:
- "Islam and Christianity", Encyclopedia of Christianity (2001): Arabic-speaking Christians and Jews also refer to God as Allāh.
- L. Gardet "Allah". Encyclopaedia of Islam Online. Retrieved on 2007-05-02.
- ^ Al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. Mahabits fi 'Ulum Al-Qur'an (Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an), Pustaka Al-Kautsar, 2006, Jakarta.
- ^ Nasr, Seyyed Hossein (2007). "Qur’an". Encyclopedia Britannica Online. Retrieved on 2007-11-4.
Daftar pustaka
Buku dan jurnal
- Accad, Martin (2003). "The Gospels in the Muslim Discourse of the Ninth to the Fourteenth Centuries: An Exegetical Inventorial Table (Part I)". Islam and Christian-Muslim Relations 14 (1). ISSN 0959-6410.
- Adil, Hajjah Amina; Shaykh Nazim Adil Al-Haqqani, Shaykh Muhammad Hisham Kabbani (2002). Muhammad: The Messenger of Islam. Islamic Supreme Council of America. ISBN 978-1-930409-11-8.
- Ahmed, Akbar (1999). Islam Today: A Short Introduction to the Muslim World, 2.00, I. B. Tauris. ISBN 978-1-86064-257-9.
- Brockopp, Jonathan E. (2003). Islamic Ethics of Life: abortion, war and euthanasia. University of South Carolina press. ISBN 1-57003-471-0.
- Cohen-Mor, Dalya (2001). A Matter of Fate: The Concept of Fate in the Arab World as Reflected in Modern Arabic Literature. Oxford University Press. ISBN 0-19-513398-6.
- Curtis, Patricia A. (2005). A Guide to Food Laws and Regulations. Blackwell Publishing Professional. ISBN 978-0-8138-1946-4.
- Eglash, Ron (1999). African Fractals: Modern Computing and Indigenous Design. Rutgers University Press. ISBN 0-8135-2614-0.
- Ernst, Carl (2004). Following Muhammad: Rethinking Islam in the Contemporary World. University of North Carolina Press. ISBN 0-8078-5577-4.
- Esposito, John; John Obert Voll (1996). Islam and Democracy. Oxford University Press. ISBN 0-19-510816-7.
- Esposito, John (1998). Islam: The Straight Path, 3rd, Oxford University Press. ISBN 978-0-19-511234-4.
- Esposito, John; Yvonne Yazbeck Haddad (2000a). Muslims on the Americanization Path?. Oxford University Press. ISBN 0-19-513526-1.
- Esposito, John (2000b). Oxford History of Islam. Oxford University Press. 978-0195107999.
- Esposito, John (2002a). Unholy War: Terror in the Name of Islam. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-516886-0.
- Esposito, John (2002b). What Everyone Needs to Know about Islam. Oxford University Press. ISBN 0-19-515713-3.
- Esposito, John (2003). The Oxford Dictionary of Islam. Oxford University Press. ISBN 0-19-512558-4.
- Esposito, John (2004). Islam: The Straight Path, 3rd Rev Upd, Oxford University Press. ISBN 978-0-19-518266-8.
- Farah, Caesar (1994). Islam: Beliefs and Observances, 5th, Barron's Educational Series. ISBN 978-0-8120-1853-0.
- Farah, Caesar (2003). Islam: Beliefs and Observances, 7th, Barron's Educational Series. ISBN 978-0-7641-2226-2.
- Firestone, Rueven (1999). Jihad: The Origin of Holy War in Islam. Oxford University Press. ISBN 0-19-512580-0.
- Friedmann, Yohanan (2003). Tolerance and Coercion in Islam: Interfaith Relations in the Muslim Tradition. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-02699-4.
- Ghamidi, Javed (2001). Mizan. Dar al-Ishraq. OCLC 52901690.
- Goldschmidt, Jr., Arthur; Lawrence Davidson (2005). A Concise History of the Middle East, 8th, Westview Press. ISBN 978-0-8133-4275-7.
- Griffith, Ruth Marie; Barbara Dianne Savage (2006). Women and Religion in the African Diaspora: Knowledge, Power, and Performance. Johns Hopkins University Press. ISBN 0-8018-8370-9.
- Hawting, G. R. (2000). The First Dynasty of Islam: The Umayyad Caliphate AD 661–750. Routledge. ISBN 0-415-24073-5.
- Hedayetullah, Muhammad (2006). Dynamics of Islam: An Exposition. Trafford Publishing. ISBN 978-1-55369-842-5.
- Holt, P. M.; Bernard Lewis (1977a). Cambridge History of Islam, Vol. 1. Cambridge University Press. ISBN 0-521-29136-4.
- Holt, P. M.; Ann K. S. Lambton, Bernard Lewis (1977b). Cambridge History of Islam, Vol. 2. Cambridge University Press. ISBN 0-521-29137-2.
- Hourani, Albert (2003). A History of the Arab Peoples. Belknap Press; Revised edition. ISBN 978-0-674-01017-8.
- Humphreys, Stephen (2005). Between Memory and Desire. University of California Press. ISBN 0-520-24691-8.
- Kobeisy, Ahmed Nezar (2004). Counseling American Muslims: Understanding the Faith and Helping the People. Praeger Publishers. ISBN 978-0-313-32472-7.
- Koprulu, Mehmed Fuad; Leiser, Gary (1992). The Origins of the Ottoman Empire. SUNY Press. ISBN 0-7914-0819-1.
- Kramer, Martin (1987). Shi'Ism, Resistance, and Revolution. Westview Press. ISBN 978-0-8133-0453-3.
- Kugle, Scott Alan (2006). Rebel Between Spirit And Law: Ahmad Zarruq, Sainthood, And Authority in Islam. Indiana University Press. ISBN 0-253-34711-4.
- Lapidus, Ira (2002). A History of Islamic Societies, 2nd, Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-77933-3.
- Lewis, Bernard (1984). The Jews of Islam. Routledge & Kegan Paul. ISBN 0-7102-0462-0.
- Lewis, Bernard (1993). The Arabs in History. Oxford University Press. ISBN 0-19-285258-2.
- Lewis, Bernard (1997). The Middle East. Scribner. ISBN 978-0-684-83280-7.
- Lewis, Bernard (2001). Islam in History: Ideas, People, and Events in the Middle East, 2nd, Open Court. ISBN 978-0-8126-9518-2.
- Lewis, Bernard (2003). What Went Wrong?: The Clash Between Islam and Modernity in the Middle East, Reprint, Harper Perennial. ISBN 978-0-06-051605-5.
- Lewis, Bernard (2004). The Crisis of Islam: Holy War and Unholy Terror. Random House, Inc., New York. ISBN 978-0-8129-6785-2.
- Madelung, Wilferd (1996). The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate. Cambridge University Press. ISBN 0-521-64696-0.
- Malik, Jamal; John R Hinnells, Inc NetLibrary (2006). Sufism in the West. Routledge. ISBN 0-415-27408-7.
- Menski, Werner F. (2006). Comparative Law in a Global Context: The Legal Systems of Asia and Africa. Cambridge University Press. ISBN 0-521-85859-3.
- Mohammad, Noor (1985). "The Doctrine of Jihad: An Introduction". Journal of Law and Religion 3 (2).
- Momen, Moojan (1987). An Introduction to Shi`i Islam: The History and Doctrines of Twelver Shi`ism. Yale University Press. ISBN 978-0-300-03531-5.
- Nasr, Seyed Muhammad (1994). Our Religions: The Seven World Religions Introduced by Preeminent Scholars from Each Tradition (Chapter 7). HarperCollins. ISBN 0-06-067700-7.
- Novak, David (February 1999). "The Mind of Maimonides". First Things.
- Parrinder, Geoffrey (1971). World Religions: From Ancient History to the Present. Hamlyn Publishing Group Limited. ISBN 0-87196-129-6.
- Patton, Walter M. (April 1900). "The Doctrine of Freedom in the Korân". The American Journal of Semitic Languages and Literatures 16 (3). ISBN 90-04-10314-7.
- Peters, F. E. (1991). "The Quest for Historical Muhammad". International Journal of Middle East Studies.
- Peters, F. E. (2003). Islam: A Guide for Jews and Christians. Princeton University Press. ISBN 0-691-11553-2.
- Peters, Rudolph (1977). Jihad in Medieval and Modern Islam. Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-04854-5.
- Ruthven, Malise (2005). Fundamentalism: The Search for Meaning. Oxford University Press. ISBN 0-19-280606-8.
- Sahas, Daniel J. (1997). John of Damascus on Islam: The Heresy of the Ishmaelites. Brill Academic Publishers. ISBN 978-90-04-03495-2.
- Sachedina, Abdulaziz (1998). The Just Ruler in Shi'ite Islam: The Comprehensive Authority of the Jurist in Imamite Jurisprudence. Oxford University Press US. ISBN 0-19-511915-0.
- Seibert, Robert F. (1994). "Review: Islam and the West: The Making of an Image (Norman Daniel)". Review of Religious Research 36 (1).
- Sells, Michael Anthony; Emran Qureshi (2003). The New Crusades: Constructing the Muslim Enemy. Columbia University Press. ISBN 0-231-12667-0.
- Smith, Jane I. (2006). The Islamic Understanding of Death and Resurrection. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-515649-2.
- Spencer, Robert (2005). The Myth of Islamic Tolerance: How Islamic Law Treats Non-Muslims. Prometheus Books. ISBN 978-1-59102-249-7.
- Stillman, Norman (1979). The Jews of Arab Lands: A History and Source Book. Philadelphia: Jewish Publication Society of America. ISBN 1-82760-198-1.
- Tabatabae, Sayyid Mohammad Hosayn; Seyyed Hossein Nasr (translator) (1979). Shi'ite Islam. Suny press. ISBN 0-87395-272-3.
- Tabatabae, Sayyid Mohammad Hosayn; R. Campbell (translator) (2002). Islamic teachings: An Overview and a Glance at the Life of the Holy Prophet of Islam. Green Gold. ISBN 0-922817-00-6.
- Teece, Geoff (2003). Religion in Focus: Islam. Franklin Watts Ltd. ISBN 978-0-7496-4796-4.
- Trimingham, John Spencer (1998). The Sufi Orders in Islam. Oxford University Press. ISBN 0-19-512058-2.
- Tritton, Arthur S. [1930] (1970). The Caliphs and their Non-Muslim Subjects: A Critical Study of the Covenant of Umar. London: Frank Cass Publisher. ISBN 0-7146-1996-5.
- Turner, Colin (2006). Islam: the Basics. Routledge (UK). ISBN 0-415-34106-X.
- Turner, Bryan S. (1998). Weber and Islam. Routledge (UK). ISBN 0-415-17458-9.
- Waines, David (2003). An Introduction to Islam. Cambridge University Press. ISBN 0-521-53906-4.
- Warraq, Ibn (2000). The Quest for Historical Muhammad. Prometheus. ISBN 978-1-57392-787-1.
- Warraq, Ibn (2003). Leaving Islam: Apostates Speak Out. Prometheus. ISBN 1-59102-068-9.
- Watt, W. Montgomery (1973). The Formative Period of Islamic Thought. University Press Edinburgh. ISBN 0-85-224254-X.
- Watt, W. Montgomery (1974). Muhammad: Prophet and Statesman, New, Oxford University Press. ISBN 0-19-881078-4.
- Weiss, Bernard G. (2002). Studies in Islamic Legal Theory. Boston: Brill Academic publishers. ISBN 90-04-12066-1.
- Williams, John Alden (1994). The Word of Islam. University of Texas Press. ISBN 0-292-79076-7.
- Williams, Mary E. (2000). The Middle East. Greenhaven Pr. ISBN 0-7377-0133-1.
Ensiklopedia
- Berkshire Encyclopedia of World History. (2005). Ed. William H. McNeill, Jerry H. Bentley, David Christian. Berkshire Publishing Group. ISBN 978-0-9743091-0-1.
- Catholic Encyclopedia. (1910). Ed. Gabriel Oussani.
- The Columbia Encyclopedia (6th). (2000). Ed. Paul Lagasse, Lora Goldman, Archie Hobson, Susan R. Norton. Gale Group. ISBN 978-1-59339-236-9.
- Encyclopaedia Britannica Online. Encyclopaedia Britannica, Inc..
- Encyclopedia of Christianity (1st). (2001). Ed. Erwin Fahlbusch, William Geoffrey Bromiley. Eerdmans Publishing Company, and Brill. ISBN 0-8028-2414-5.
- Encyclopedia of Christianity (1st). (2005). Ed. John Bowden. Oxford University Press. ISBN 0-19-522393-4.
- Encyclopedia of the Future. (1995). Ed. George Thomas Kurian, Graham T. T. Molitor. MacMillan Reference Books. ISBN 978-0-02-897205-3.
- Encyclopaedia of Islam Online. Ed. P.J. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel, W.P. Heinrichs. Brill Academic Publishers. ISSN 1573-3912.
- Encyclopedia of Islam and the Muslim World. (2003). Ed. Richard C. Martin, Said Amir Arjomand, Marcia Hermansen, Abdulkader Tayob, Rochelle Davis, John Obert Voll. MacMillan Reference Books. ISBN 978-0-02-865603-8.
- Encyclopaedia of the Qur'an Online. Ed. Jane Dammen McAuliffe. Brill Academic Publishers.
- Encyclopedia of Religion (2nd). (2005). Ed. Lindsay Jones. MacMillan Reference Books. ISBN 978-0-02-865733-2.
- Encyclopedia of Religious Rites, Rituals, and Festivals (1st). (2004). Ed. Salamone Frank. Routledge. ISBN 978-0-415-94180-8.
- The Encyclopedia of World History Online (6th). (2000). Ed. Peter N. Stearns. Bartleby.
- Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia. (2005). Ed. Josef W. Meri. Routledge. ISBN 0-415-96690-6.
- Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions. (1999). Ed. Wendy Doniger. Merriam-Webster. ISBN 0-87779-044-2.
- New Encyclopedia of Islam: A Revised Edition of the Concise Encyclopedia of Islam. (2003). Ed. Glasse Cyril. AltaMira Press. ISSN 978-0759101906.
- Routledge Encyclopedia of Philosophy (1st). (1998). Ed. Edward Craig. Routledge. ISBN 978-0-415-07310-3.
Bacaan lebih lanjut
- Arberry, A. J. (1996). The Koran Interpreted: A Translation, 1st, Touchstone. ISBN 978-0-684-82507-6.
- Hawting, Gerald R. (2000). The First Dynasty of Islam: The Umayyard Caliphate AD 661–750. Routledge. ISBN 0-415-24072-7.
- Khan, Muhammad Muhsin; Al-Hilali Khan, Muhammad Taqi-ud-Din (1999). Noble Quran, 1st, Dar-us-Salam Publications. ISBN 978-9960-740-79-9.
- Kramer (ed.), Martin (1999). The Jewish Discovery of Islam: Studies in Honor of Bernard Lewis. Syracuse University. ISBN 978-965-224-040-8.
- Kuban, Dogan (1974). Muslim Religious Architecture. Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-03813-2.
- Lewis, Bernard (1993). Islam in History: Ideas, People, and Events in the Middle East. Open Court. ISBN 978-0-8126-9217-4.
- Lewis, Bernard (1994). Islam and the West. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-509061-1.
- Lewis, Bernard (1996). Cultures in Conflict: Christians, Muslims, and Jews in the Age of Discovery. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-510283-3.
- Mubarkpuri, Saifur-Rahman (2002). The Sealed Nectar: Biography of the Prophet. Dar-us-Salam Publications. ISBN 978-1-59144-071-0.
- Najeebabadi, Akbar Shah (2001). History of Islam. Dar-us-Salam Publications. ISBN 978-1-59144-034-5.
- Nigosian, S. A. (2004). Islam: Its History, Teaching, and Practices, New Edition, Indiana University Press. ISBN 978-0-253-21627-4.
- Rahman, Fazlur (1979). Islam, 2nd, University of Chicago Press. ISBN 0-226-70281-2.
- Walker, Benjamin (1998). Foundations of Islam: The Making of a World Faith. Peter Owen Publishers. ISBN 978-0-7206-1038-3.
posted by gunawan
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Islam
0 komentar:
Posting Komentar